Tawaran itu datang lagi...
tapi kali ini harus saya tolak lagi, Kenapa?
karena dia duda, saya belum menyiapkan mental saya untuk bersuamikan duda, punya anak lagi, apalagi banyak sekali para tetua di rumah menolak mentah-mentah tawaran ini. Bahkan bibi saya langsung berujar " seperti perawan tua umur 40 tahun, yang umur 35 aja bisa dapat yang bujangan koq!".
Jujur dalam hati saya , peluang hal tersebut juga masih 50:50 separuh hati saya tidak menolak, kita kan tidak pernah tahu siapa jodoh kita bukan?, apalagi, setidaknya dalam CVnya , dan kenalannya sosoknya lumayan baik, soleh , aktivis partai juga. Saya pun takut jika ditolak nanti terjadi fitnah, dan akan lebih lama lagi menantinya. tapi yang jadi pertanyaan, siapkan saya menerima anaknya, bisakah saya mencintainya sepenuh hati, bisakah saya berhubungan baik dengan mantan istrinya kelak jika menikah nanti?. Saya pun anak korban perceraian, saya tahu sekali bagaimana rasanya perasaan anak yang orang tuanya bercerai. Tuhan, mental saya belum siap untuk menghadapi hal itu. Daripada coba-coba lebih baik dihentikan sajakan prosesnya?.
Wahai Tuhan kami, ampuni hamba jika dalam perkara ini hamba salah, gantilah dengan yang lebih baik, jangan duda dengan anak ya Rabb! Saya tidak mau jadi Ibu Tiri...
PS : Bilamana saat itu tiba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar